Daftar Isi

Selasa, 20 September 2011

Bisakah NOS diterapkan pada Motor?




Ada yang tau gak sih motor dibawah 400cc bisa pake NOS (Nitrous Oxide System) gak sih??? Seperti CBR150R, NSR, Ninja, Tiger, Megapro, Thunder atau bebek...

Penulis mencoba membagikannya pada para HMPC-ers semua.. makin solid, makin tambah luas pengetahuannya 


Sebagai alih, ada yang mencobanya dengan memakai tabung gas elpiji kecil yg banyak dijual disupermarket itu loh. 

 Diterapkan pada motor Y*m*h* Sc*rp*o yang dari pabrikannya terdapat lubang kecil buat pasang nos di intakenya...tinggak pakai kabel karet, mainjet apa saja.....yang menjadi masalah jika akan diaktifkan satu tangan harus memutar gasnya...padahal tenaganya gila-gilaan. RPM seperti akan berbalik ke awal lagi, walaupun ketika dicoba motor dalam keadaan Netral.  Kemungkinan harus dibuatkan tombol di dekat pijakan kaki.
Jika memakai tabung gas cooker kecil itu sih memang sudah banyak yang pasang. Termasuk di CBR150R sudah ada orang yang pasang. Tapi jadinya kurang rapi karena switch dan kabel-nya tidak cocok. Lagian kan malu juga kok ada tabung elpiji di motor...?? kecuali dengan sedikit sentuhan cat dan airbrush hehehe....

Kisaran untuk NOS asli pakai 4 nozzle itu US$1200. Jadi, jika ada yang 8 jutaan itu 4 nozzle, itu sih murah. 




Terus, sistem yang disarankan agar volume 1 silinder setidaknya 125cc. Jadi, bisa dibilang sih bisa-bisa saja jika mau dipasang di CBR150 atau mungkin meggy kita, mengingat motornya single-cylinder. Kalau di CBR250 ya so pasti nggak bisa, karena 1 ruang bakarnya hanya kira-kira 62cc.








Masalahnya hanya pada settingnya dan perawatan spuyernya, karena pada sistem ini sensitif sekali. Setting untuk tarikan malam dan siang hari itu bisa beda. Belum lagi kalau spuyer kotor. Kalau spuyer bensin kotor, itu bisa jadi super lean kalau sampai pakai N2O. Kalau pengalaman yang ekstrem, katanya piston pernah hilang gara2 NOS (wuuiihhh.. pistonnya menguap donk  ??)





Ya, bisa dibilang pistonnya sendiri pecah karena jadi super lean secara dadakan. Kompresi yang spontan tinggi banget.
Terus, masalah nozzle, N2O kinerjanya langsung menyemprot ke port (lihat aja diagramnya). Jadi, kalau jumlah silindernya satu, ya nozzle cuma pake 1. Kalau mau pake dua, saya sendiri kurang tahu. Nanti malah jadi terlalu lean (karena N2O pada saat pembakaran akan melepas oksigen, yang kemudian bikin pembakaran semakin lean), dan mesin juga jebol.

Dari kesimpulan diatas, bahwa NOS sebenarnya bisa diterapkan pada motor. Namun, yang menjadi perhatian adalah penerapan NOS ini sangat riskan bagi kinerja mesin dan bahkan mempersingkat usia hanya karena mengejar putaran mesin yang bekerja sangat ekstrim.

Kita berlanjut kepada pengenalan NOS dan apa sajakah NOS itu?

Perangkat tambahan yang bisa digunakan agar tenaga mesin dapat bertambah secara instant, selain adanya seperangkat alat bernama turbo, dibelantika modifikasi mesin juga telah lama dikenal seperangkat alat bernama NOS (Nitrous Oxide System). Perangkat NOS ini adalah alat yang telah lama digunakan oleh maniak modifikasi mesin agar dapat menggunakan gas bernama Nitrous Oxide (N2O) yang merupakan campuran antara gas nitrogen dengan oksigen sebagai penambah tenaga mesin.
Menurut dari berbagi sumber, aplikasi NOS pada mesin adalah bertujuan untuk memperkaya pembakaran didalam mesin sehingga tenaga atau daya dorongnya dapat lebih meningkat. Dengan campuran antara gas NOS dengan BBM yang tepat saat masuk ke ruang pembakaran mesin, maka tenaga mesin secara signifikan akan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya gas nitrous oxide (N2O) yang mampu menambahkan asupan jumlah oksigen untuk pembakaran, jadi ketika gas N2O bercampur dengan BBM yang kemudian disulut oleh sistem pengapian maka ledakan diruang bakar akan lebih besar sehingga tenaga mesin pun bertambah.
Apapun jenis sistem suplai BBM pada mesin, entah itu yang masih karburator ataupun yang telah menggunakan injector, kedua-duanya tetap dapat mengaplikasikan NOS, hanya saja proses instalasinya berbeda. Ada 2 jenis instalasi untuk NOS, yaitu sistem Basah (Wet) dan Kering (Dry). Masing-masing instalasi tersebut memiliki peralatan / kit yang berbeda.

  1. Sistem Wet NOS : Proses penyemburan antara BBM dengan gas nitrous oxide bercampur dan ditembakkan secara bersamaan ke ruang bakar mesin lewat injector khusus. Dalam sistem wet pada mesin karburator, campuran antara BBM dan gas NOS harus disetting melalui ukuran spuyer / jet, agar perbandingannya pas, karena bila terlalu banyak gas NOS ke sistem pembakaran dibandingkan BBM maka mesin bisa jebol, sedangkan jika terlalu banyak BBM dibandingkan gas NOS, maka tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal (efektifitasnya berkurang). Untuk penggunaan NOS di mesin karburator maka dibutuhkan lagi alat tambahan bernama Spray Bar. Proses aplikasi sistem ini juga terbagi menjadi 2, yaitu :     
    •  Sistem Single Point : Sistem ini menggunakan satu saluran untuk mencampur NOS dengan BBM.  
    • Sistem Direct Port : Sistem ini menggunakan saluran terpisah pada tiap silinder untuk menembakkan NOS dan BBM secara bersamaan.
  2. Sistem Dry NOS : Proses penembakkan gas NOS dan BBM dilakukan secara terpisah, Nozzle NOS disambungkan langsung menuju ruang pembakaran secara terpisah, sedangkan bensin tetap melalui jalur sendiri pada injector ataupun karburator 



Pemasangan NOS pada mesin 1 Silinder


 

Pemasangan NOS pada mesin 2 Silinder

Jadi, silahkan rekan-rekan jika ingin mencoba


 Sumber : dari berbagai sumber


3 komentar:

  1. kalo buat motor bebek yg udah tune up bisa gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ,tapi mesin harus 200cc 1 silinder kalo di motor bebek mesti piston langsung jebol

      Hapus
    2. Bisa ,tapi mesin harus 200cc 1 silinder kalo di motor bebek mesti piston langsung jebol

      Hapus